Pesawat Hercules c-130 Jatuh milik TNI AU, pesawat angkut militer berbadan panjang, Pesawat Udara Herkules yang jatuh termasuk sudah tua umurnya.
Kondisi di lokasi kejadian sampai jam 8:30 Wib tgl 20 Mei 2009, pemadaman api masih belum bisa dipadamkan, sulitnya medan dan menggunakan cara tradisional menggunakan ember untuk memadamkan api. Api terus menyala, korban masih belum bisa dipastikan, soalnya pesawat terbakar dan jatuh di rimbunan pohon bambu.
Pesawat sempat menabrak 2 rumah dan hancur tertimpa badan pesawat, menyebabkan 1 korban meninggal (Info dari TV One). Saat ini hanya tersedia 2 kendaraan ambulan,
Satu orang warga sipil yang tewas belum diketahui penyebabnya. Tapi kemungkinan akibat rumahnya yang tertipa pesawat herkules.
Pesaat Herkulis ini diperkirakan berumur lebih dari 40 tahun,
Kapten penerbang Danu dan copilot pesawat, Total krue 13 (awak pesawat) total penumpang diperkirakan 120 orang, misi penerbangan herkules dari jakarta menuju Lapangan iswahyudi Madiun.
Pesawat dipiloti Mayor Penerbang Danu, ujar Kadispen TNI AU Marsma Bambang Sulistyo pada detikcom, Rabu (20/5/2009).
Catatan:
Turut Berduka cita atas korban yang meninggal, semoga yang ditinggalkan tabah. Sudah beberapa kali kejadian pesawat jatuh, terutama pesawat militer yang sudah berumur tua. Semoga pemerintah segera melakukan pembelian pesawat baru, untuk menggantikan pesawat yang sudah lama atau boleh dikatakan tua, mohon anggaran militar jangan dipotong terus. Kekuatan militer adalah lambang Kekuatan bangsa Indonesia untuk mengamankan negeri ini baik dalam kondisi damai dan kondisi perang.
Related Posts
Photo, Gambar, Pesawat Herkules Jatuh
Berikut adalah photo, gambar, video, puing-puing rentuntuhan pesawat herkules yang jatuh di persawah...
Daftar Korban Hercules di Magetan
Innalillahi wainailahi rojiun. Turut berduka cita yang sangat mendalam atas korban pesawat Hercules ...
Situ Gintung Jebol, Foker TNI-AU Jatuh, Selamat Jalan Para Pahlawan
Situ Gintung Jebol, Foker TNI-AU Jatuh, Selamat Jalan Para Pahlawan. Negeri ini memang penuh dengan ...
Gairah Sex, Lahir, Sekolah, Berkarya, Sukses, Jatuh, Mati
Berpikir Positif pada Ujian Tuhan
Read More......
Berkaca pada film adaptasi video-game produksi Universal Pictures pada 1994, Street Fighter, setinggi apakah seharusnya ekspektasi para moviegoers Indonesia terhadap film Dragonball Evolution yang bakal rilis April 2009 nanti? Kembali pada 1991, saya ingat sekali bagaimana saya menyukai video-game keluaran Capcom itu dengan karakter-karakter fenomenalnya seperti Ken, Ryu, dan Guile. Kesuksesan Capcom dengan Street Fighter waktu itu langsung diikuti dengan produksi komiknya yang laris manis di pasaran. Munculnya Street Fighter seperti menjadi momentum bersejarah bagi komik ataupun video-game asal Jepang yang “menginvasi” anak-anak dan remaja di Indonesia waktu itu. Meskipun Dragonball lebih dulu hadir dalam kancah perkomikan, Street Fighter lebih dulu terkenal di Indonesia.
Jika Anda membaca berbagai versi komik berseri Street Fighter maupun Dragonball, Anda akan menemukan benang merah yang menjadi bumbu terpenting dalam kisah-kisahnya. Adalah dua kata; fiksi dan hiperbolis yang dimaksudkan di sini. Bola sinar (yang diucapkan “Hadoken” atau “kamehameha”) menjadi kekuatan super yang terkenal di kedua komik ini, dan pastinya menjadi tolak ukur kehebatan sang jagoan. Ketika film Street Fighter yang dibintangi oleh Jean Claude Van Damme sebagai William F. Guile muncul dengan trailernya di televisi, terus terang, saya merasa senang sekaligus ragu-ragu. Pasalnya, saya yakin sekali waktu itu (bahkan sampai sekarang) untuk membuat film berbasis cerita jagoan-jagoan yang memiliki kekuatan super dibutuhkan teknologi animasi paska produksi yang canggih dan proses casting yang sangat melelahkan. Street Fighter memang mengecewakan waktu itu, walaupun menghibur. Plot cerita yang diubah, proses casting yang sangat tidak relevan, dan teknologi perfilman yang ala kadarnya pada saat itu. Jika Anda sudah membaca komik-komik Street Fighter, Anda tahu Guile pasti bisa jauh lebih baik dari hanya melakukan tendangan sabit (sonic boom) yang nyatanya lebih terlihat seperti akrobat sirkus.
Sekarang mari kita cermati Dragonball Evolution yang menceritakan perjalanan Goku dari kecil hingga masa dewasanya. Dengan postur tubuh besar, berotot, dan berambut seperti pisang, bagaimana mencari karakter yang serupa dengan Son Goku dalam dunia nyata? Kehadiran Justin Chatwin pun sama buruknya dengan JCVD yang memerankan Guile dalam Street Fighter, beserta beberapa penambahan karakter pembantu yang biasanya dipaksakan. Meskipun Dragonball Evolution didanai dengan biaya yang besar oleh Stephen Chow, dikerjakan oleh tim animasi penggarap The Matrix Trilogy, dan ditangani oleh 20th Century Fox, hal ini sepertinya belum cukup untuk menggegerkan film ini dengan detail-detail yang relevan dengan komiknya. Bagaimanapun juga, saya masih penasaran apa jadinya jika Dragonball Evolution ini ditangani oleh Michael Bay dan Steven Spielberg.
Di sinilah letak polemik, film-film seperti Street Fighter atau Dragonball Evolution mungkin lebih baik hidup dalam dunia animasi saja. Saat ini teknologi perfilman jauh lebih berkembang jika dibandingkan pada 1994, tapi janganlah mengubah kisah para pahlawan super fiksi ini menjadi film layar lebar dengan pemeran baru yang tidak representatif dan masuk akal. Lalu bagaimana Anda akan menyikap Dragonball Evolution nanti? Jika Anda penggemar berat Dragonball dan menganggapnya sebagai bagian dari masa kecil Anda yang berharga, mungkin Anda akan kecewa melihat film ini (yang mana sudah terbaca dari trailernya). Namun jika Anda memang seorang moviegoer sejati, tontonlah film ini sebagai hiburan semata dan gantunglah harapan Anda pada penggarapan animasinya
Read More......
Jakarta - Masih ada satu laga sebelum diketahui empat tim yang akan lolos ke semifinal. Namun merunut hasil di leg pertama, pelakon di laga babak empat besar rasanya sudah bisa dikira-kira. MU vs Barca?
Fenomena yang tampak dari gelaran leg pertama babak delapan besar Liga Champions yang digelar Rabu (2/4/2008) dan Kamis (3/4/2008) adalah kegagalan para tuan rumah memanfaatkan keuntungan laga kandang. Kecuali Fenerbahce yang sukses menundukkan Chelsea, tiga tim lain yakni AS Roma, Schalke dan Arsenal dipaksa kecewa dengan hasil pertandingan.
Yang terasa paling mengejutkan tentu saja kemenangan 2-0 Manchester United atas Gialorossi. Meski musim lalu unggul agregat 8-3 atas lawan yang sama, rasanya tak ada yang memprediksi kalau tim yang di babak sebelumnya menyingkirkan Real Madrid itu akan takluk dua gol di kandang.
Juga meraih kemenangan tandang adalah Barcelona. Meski tak bisa dibilang meyakinkan, gol Bojan Krkic cukup untuk membuka lebar jalan El Barca menuju babak empat besar.
Sementara hasil akhir dua pertandingan lain yang digelar dinihari tadi masih sangat sulit diterka. Tumbang di tangan Fenerbahce tak otomatis menutup peluang Chelsea karena pekan depan gantian mereka jadi tuan rumah dan punya peluang membalas.
Liverpool vs Arsenal adalah laga yang masih membuka banyak kesempatan bagi kedua tim. The Reds memang diuntungkan setelah bermain imbang 1-1 di Emirates satdium, tapi dengan The Gunners cuma butuh kemenangan dengan selisih satu gol di leg kedua untuk bisa lolos, Liverpool masih jauh dari aman.
Roma dan Schalke mungkin saja menciptakan kejutan di babak-babak sebelumnya, tapi rasanya sulit bagi The Royal Blues membawa pulang kemenangan dari Nou Camp atau Roma -- yang musim lalu dipermalukan 7-1 -- bisa menang di Old Trafford.
Jika skenario tersebut terjadi, maka akan tercipta final dini saat Manchester United dan Barca saling berhadapan di semifinal. Ini akan menjadi salah satu laga terdahsyat di Liga Champions musim ini.
Meski belakangan performanya tengah naik turun, Barcelona masih merupakan salah satu kekuatan terbesar Eropa saat ini. Apalagi untuk babak semifinal Frank Rijkaard kemungkinan akan kembali bisa menurunkan Lionel Messi, Ronaldinho dan Deco yang saat ini terpaksa menepi dari lapangan karena cedera.
Soal MU rasanya tak perlu dibahas lagi. Dimotori Cristiano Ronaldo, "Setan Merah" punya segala syarat untuk difavoritkan menjadi juara Liga Champions musim ini.
Lalu bagaimana dengan semifinal lainnya? Jika mampu mempertahankan keuntungan yang didapat di leg pertama, peluang mendapat tiket ke babak empat besar dimiliki The Reds dan The Blues.
Pertemuan keduanya di semifinal juga akan menjadi laga yang tak kalah sengit karena dalam tiga tahun terakhir keduanya tak pernah absen saling berhadapan di Liga Champions. Jika skenario tersebut benar terjadi itu akan menjadi semifinal ketiga "Si Biru" vs "Si Merah" dalam empat tahun terakhir.
Read More......
Persema Gunduli Persiba Bantul 4-0
MALANG - Laskar Ken Arok mengamuk dan Persiba Bnatul menjadi korban keganasan Bima Sakti dkk lewat kemenagan meyakinkan 4-0 (1-0), pada lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia yang digelar di Stadion Gajayana Malang, Rabu (6/5) petang kemarin.
Empat gol yang bersarang ke gawang Persiba Bantul yang dikawal Arif Musafak itu masing-masing dipersembahkan oleh Harmoko pada menit ke-21, Mbom Mbom Julien pada menit ke-58, Bima Sakti menit ke-75 dan Jaenal Ichwan pada menit 90+2 masa injury time babak kedua.
Gol perdana Persema yang mengoyak jala penjaga gawang Persiba berawal dari tendangan Kasan Soleh yang berhasil ditepis Arif Musafak dan bola "rebound" mampu dimanfaatkan oleh Harmoko yang akhirnya membuahkan gol pertama bagi tim berjuluk Laskar Ken Arok itu.
Di 45 menit babak pertama, tim tuan rumah lebih banyak menguasai bola dan terus melakukan serangan, namun serangan yang cukup gencar itu hanya mampu membuahkan satu gol hingga wasit Kusni meniup peluit panjang tanda pertandingan babak pertama berakhir.
Memasuki babak kedua, kedua tim bermain imbang dan saling menyerang, namun para pemain Persiba yang dikapteni Kahudi Wahyu Widodo itu kurang tenang ketika para pemain Persema menguasai bola dan berada dalam kotak penalti.
Akibat kekalutan lini belakang Persiba Bantul itu akhirnya membuahkan tendangan penalti setelah "striker" Persema, Harmoko, dijatuhkan di kotak terlarang oleh salah seorang pemain Persiba dan wasit Kusni langsung menunjuk titik putih.
Hadiah penalti bagi kubu Persema tersebut menyulut kemarahan pelatih Persiba, Nandar Iskandar. Sebagai sikap protesnya terhadap keputusan wasit yang memberikan penalti bagi tim tuan rumah, Nandar langsung menginstruksikan seluruh pemainnya untuk meninggalkan lapangan dan memilih mogok tidak melanjutkan pertandingan yang baru berjalan empat menit pada babak kedua tersebut.
Lewat perundingan di pinggir lapangan, akhirnya pertandingan yang terhenti hingga delapan menit itu akhirnya diteruskan hingga pertandingan babak kedua usai.
Menit ke-75, Bima Sakti menggandakan keunggulan menjadi 3-0 melalui tendangan jarak jauhnya yang memanfaatkan bola mental dari Kasan Soleh.
Kecolongan tiga gol, head coach tim tamu Nandar Iskandar akhirnya menarik Arif Musafak sebagai pertahanan terakhir dibawah mistar gawang dan digantikan oleh Arte Soma Krisandhi. Sebelumnya pelatih Persiba juga menarik Christiano yang digantikan Seto Nurdiantoro dan Ardi Suryanto yang digantikan Nopendi.
Pelatih Persema Subangkit melakukan pergantian striker Harmoko oleh Jaenal Ichwan menjelang berakhirnya babak kedua. Jelang menit-menit akhir masa injury time 90+2 menit, pemain pilar Persiba mantan skuad PSSI Barettti U-16 tahun 1996, Seto Nurdiantoro harus meninggalkan lapangan akibat cedera yang dialaminya. Persiba hanya bermain dengan 10 orang pemain karena sudah tidak ada kesempatan lagi memasukkan pengganti setelah terjadi pergantian pemain hingga tiga kali.
Keluarnya Seto membuat lini depan Persiba semakin rawan dan satu menit menjelang pertandingan berakhir, Jaenal Ichwan mampu menambah gol Persema menjadi 4-0.
Di 90 menit pertandingan, wasit Kusni hanya mengeluarkan satu kartu kuning yang diberikan kepada pemain Persiba, Machael Ndubuisi.
Dengan ambahan tiga poin dari Persiba, Persema menguntit Persebaya di peringkat kedua dengan 55 poin. Persema bakal mengakhiri pertandingan putaran II saat menjamu PSIM Yogyakarta di Stadion Gajayana, Minggu (10/5) mendatang.
Read More......
ManUnited akan ke Jakarta
Keinginan warga Indonesia untuk melihat salah satu klub terbesar Eropa, Manchester United, datang bakal segera terpenuhi.
Juli nanti, Manchester United bakal hadir ke Jakarta.
Kepastian tersebut didapat ketika Manchester United mengumumkan jadwal tur Asianya. Jakarta akan menjadi kota ketiga dari empat kota persinggahan 'Setan Merah' di Benua Kuning.
Seperti diumumkan di situs resmi klub, Manchester United bakal datang ke Jakarta pada tanggal 24 Juli 2009. Stadion Gelora Bung Karno bakal jadi tempat pertandingan antara juara Liga Inggris itu melawan para bintang Indonesia Super League.
Sebelum di Jakarta, Manchester United akan terbang dari Manchester tanggal 16 Juli menuju ke sebuah kota di China yang belum ditentukan. Tanggal 20, The Red Devils mengunjungi Seoul dan bermain di Stadion Piala Dunia.
Dari Jakarta, Manchester United bakal terbang ke Malaysia. Di sana, mereka akan bertanding melawan Malaysia XI di Stadion Shah Alam atau Stadion Bukit Jalil pada tanggal 26 Juli.
"Tur kami ke Asia selalu spesial. Atmosfer yang dihasilkan para penonton luar biasa. Kami menikmati dukungan tak terhingga di benua itu dan menyenangkan bisa memberikan kesempatan untuk melihat pahlawan mereka beraksi di negara mereka sendiri," sambut Chief Executive Manchester United David Gill.
"Tur ini akan mengunjungi wilayah baru. Di Malaysia, di mana kami tak pernah bermain lagi di sana sejak 2001, dan satu lagi di Indonesia. Jadi, kami menjanjikan akan memberi pengalaman baru yang luar biasa," tandas Gill.
Ini memang kali pertama pemegang 17 titel jawara Liga Inggris itu mengunjungi Indonesia. Besarnya dukungan fans di Nusantara tampaknya menjadi pertimbangan utama Manchester United untuk akhirnya datang.
Read More......